Scroling

Dari Abu Sa'id Al-Khudzri R.A, Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah sekelompok orang duduk dan berdzikir kepada Allah Ta'ala, melainkan mereka akan dikelilingi para Malaikat, mendapatkan limpahan rahmat, diberikan ketenangan hati, dan Allah pun akan memuji mereka pada orang yang ada di dekat-Nya” (HR.Muslim)

Selasa, 30 September 2014

Amalan Untuk Hati Manusia

Allah menciptakan hati dan menjadikannya sebagai raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Jika raja baik, maka bala tentara juga ikut baik. Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging yang jika baik, akan baiklah seluruh tubuh dan sebaliknya jika rusak, akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati”. (HR. Muttafaq ‘Alaihi). Hati adalah tempat berteduhnya iman dan takwa atau kekufuan, nifak dan kesyirikan. Nabi SAW bersabda : “Takwa berada di sini (beliau mengarahkan ke dadanya sebanyak tiga kali)”. (HR. Muslim). 

Iman adalah keyakinan, ucapan dan perbuatan. Keyakinan hati dan ucapan lisan. Serta amalan hati dan anggota badan. Hati mengimani dan membenarkan. Sehingga terucaplah kalimat syahadat dari lisan yang kemudian diamalkan oleh hati berupa mahabbah (rasa cinta), khauf (rasa takut), raja’ (rasa harap). Lisan tergerak untuk berdzikir, membaca Al-Quran. Anggota badan bersujud dan ruku’ serta beamal shaleh untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Badan mengikuti hati sehingga tidak ada sesuatu keinginan kuat dalam hati melainkan akan tercermin dalam amalan lahiriah bagaimanapun bentuknya.

Yang dimaksud dengan amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah SWT, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakal, sabar, yakin, khusyu dll dari seorang hamba pada Allah. Sebagaimana hati memiliki tugas/amalan, ada pula lawan darinya yaitu penyakit hati. Lawan dari keikhlasan adalah riya. Keyakinan lawannya  adalah keraguan. Rasa cinta lawannya adalah kebencian dst. Jika kita lalai dari memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati.

Beberapa Amalan Hati


  • NIAT, satu makna dengan keinginan dan maksud. Tidak sah dan tidak diterima suatu amalan tanpa disertai niat. Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya tiap-tiap amalan itu tergantung pada niatnya dan seseorang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan”. (HR. Muttafaq ‘Alaihi). 
  • TAUBAT, wajib untuk selalu dilakukan. Terjatuh dalam lumpur dosa adalah hal yang wajar pada diri manusia. Nabi SAW bersabda : “Setiap anak Adam adalah bersalah, dan sebaik-baik yang bersalah adalah yang suka bertaubat”. (HR. Tirmidzi). Beliau SAW juga bersabda : “Seandainya kalian tidak berbuat dosa, tentulah Allah akan mengganti kalian dengan satu kaum yang berbuat dosa lalu mereka memohon ampun, kemudian Allah mengampuni dosa mereka”. (HR. Muslim).
  • Ash-Shidiq (Benar atau Jujur), adalah pokok dari seluruh amalan hati. Lafadz ash-shidiq digunakan dalam enam makna : Benar dalam ucapan, Benar dalam keinginan dan maksud (ikhlas), Benar dalam tekad, Benar dalam janji, Benar dalam amalan sehingga lahiriahnya bersesuaian dengan batinnya, seperti khusyu dalam shalat, Benar dalam seluruh perkara agama. Inilah derajat yang tertinggi dan termulia.
  • MAHABBAH, yaitu dengan cinta pada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, kelezatan iman akan didapatkan. Nabi SAW bersabda : “Ada tiga perkara, siapa yang terkumpul pada dirinya maka ia akan merasakan kelezatan iman. Yaitu bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, agar seseorang tidak dicintai kecuali karena Allah dan agar ia benci untuk kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya darinya sebagaimana bencinya jika dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Muttafaq ‘Alaihi).
  • TAWAKAL, yaitu sikap hari yang berserah dan bergantung pada Allah untuk mendapatkan segala yang diinginkan serta menolak apa yang tidak diinginkan disertai dengan sikap bergantung pada Allah dan melakukan sebab-sebab yang disyariatkan. Hati yang hampa dari kebergantungan (pada Allah) adalah merupakan celaan terhadap tauhid. 
  • BERSYUKUR, tampaknya bekas kenikmatan Ilahi pada seorang hamba dalam hati, diiringi dengan pujian lisan dan ibadah anggota badan. Syukur adalah tujuan sedangkan dengan hati , lisan dan anggota badan. Makna syukur adalah mempergunakan kenikmatan sebagai sarana ketaatan pada Allah.
  • SABAR, artinya tidak mengadukan apa yang diderita pada selain Allah dan hanya menyerahkannya pada-Nya. Allah berfirman : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az-Zumar : 10).
  • RIDHA, yaitu merasa cukup dengan sesuatu. Waktunya adalah setelah terjadinya suatu perkara atau perbuatan. Ridha dengan qadha atau ketentuan Allah adalah termasuk derajat tertinggi orang-orang yang didekatkan (pada Allah). Ridha adalah buah dari rasa cinta dan tawakal. Berdoa pada Allah agar dihindarkan dari sesuatu yang tidak disukai adalah tidak bertentangan dengan ridha dengan hal itu.
  • KHUSYU, yaitu pengagu_ngan, hancur luluhnya hati dan kehinaan. 
  • KHAUF, yaitu kegundahan yang meliputi jiwa karena suatu hal yang dibenci.
  • ZUHUD, yaitu berpindahnya keinginan dari suatu hal pada apa yang lebih baik darinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar