Penyakit cinta dunia (hubbud-dunya) itulah
salah satu sumber kehancuran utama umat Islam. Rasulullah saw bersabda: “Apabila
umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah kehebatan Islam, dan
apabila mereka meninggalkan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, maka akan
diharamkan keberkahan wahyu, dan apabila umatku saling mencaci, maka jatuhlah
mereka dalam pandangan Allah.” (HR Hakim dan Tirmidzi).
Disegala bidang, penyakit hubbud-dunya (gila
dunia) berawal dari penyakit iman, yang berakar pada persepsi yang SALAH bahwa
dunia ini adalah tujuan akhir kehidupan, sehingga akhirat dilupakan. Akhirnya,
jabatan dan harta dipandang sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk meraih
keridhaan Allah. Islam Tidak
Memerintahkan Umatnya Meninggalkan Dunia. Tapi, Umat Islam Diperintahkan Untuk
Menaklukkan Dunia, Untuk Meletakkan Dunia Dalam Genggamannya, Bukan Dalam
Hatinya.
Dunia dan seisinya adalah amanah Allah. Semua
akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat. Semakin tinggi jabatan,
kedudukan, dan semakin banyak nikmat yang diterima seseorang di dunia, maka
semakin berat pula tanggung jawabnya di akhirat. Karena itu, sangatlah bodoh
orang yang siang malam sibuk mengejar dunia demi tujuan2 kepuasan dunia semata.“Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan” (QS. Al Qashash :77)
Menurut Imam Al-Ghazali, cinta
dunia adalah pangkal segala dosa. Gemerlap dunia seringkali membuat orang
tersesat sehingga lupa pada tujuan hidupnya sebagai musafir menuju alam
akhirat. Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Rasulullah saw
bersabda, “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu
yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan
akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan
untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian
sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian
hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari
(6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu..” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20)
Cinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada
Allah, misalnya, shalat, saum atau sedekah, dan kalaupun kita
tetap melakukannya tapi tetap dikatakan sebagai urusan dunia, jika
niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.
“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu
tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah
hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman,
‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(QS. Al Mu’minuun {23} : 112-115)
Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan
kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, berarti hukuman
abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan
Al-Qur`an sebagai “orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan)
akhirat . Bagi mereka, Allah memutuskan, “Maka tidak akan diringankan siksa
mereka dan mereka tidak akan ditolong. (al-Baqarah: 86) Itulah
orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak
akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong
“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak
mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan
kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa
yang selalu mereka kerjakan (QS Yunus : 7-8)
Jika orang sudah cinta dunia, maka akan
datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan
cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada
dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia
yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam
mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Allah SWT berfirman: “Barang siapa menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan
mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan
lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah
apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Hud[11]: 15-16).
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu dilaknat,
berikut segenap isinya juga dilaknat, kecuali jika disertai untuk tujuan kepada
Allah SWT. (Al Hadits)
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini
tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan
ada artinya JIKA TIDAK DIGUNAKAN DI JALAN ALLAH. Hal yang berarti dalam hidup
ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah “kecukupan” atau
kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan
sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka
jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat
Allah, banyak mengeluh dan minder. Dan akhirnya menghalalkan segala cara untuk
memenuhi kekurangan kita. Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yang cinta pada dunia
ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas air,
kakinya tidak basah?” (Al-Hadits). “Dunia adalah manisan hijau. Dan Allah
mengangkat kamu sebagai khalifah di atasnya, dan Dia menyaksikan bagaimana cara
kamu bekerja.” (Al-Hadits).
Cinta dunia adalah sumber segala
kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap
harta benda dan didalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat
rakus, tamak, bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki. Dan orang
yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk
menambahnya, hingga membuatnya lalai dari dzikir kepada Allah SWT. Ketahuilah
barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan merugi, terlebih bila
lalai dari zikrullah, ia akan hanya seperti mayat, karena bila hati sepi dari
dikir ia akan dihuni dan disetir oleh setan sesuai kehendaknya.
Jika seorang manusia telah dikuasai (hatinya)
oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya
bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena
cinta dunia tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin
Mu’adz berkata, “Dunia itu araknya setan, barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak
akan segera sadar, kecuali setelah berada di tengah kumpulan orang mati dalam
keadaan menyesal di antara orang-orang yang merugi”. ”Dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak
akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang 4
perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia
gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa
yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi).
Obat dari penyakit cinta dunia ini tidak lain
adalah kezuhudan kita kepada dunia, yang mana Rasulullah saw telah mengajarkan
kita ummatnya untuk berlaku zuhud. Rasulullah saw bersabda: “zuhudlah di
dunia maka ALLAH akan mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian
manusia, maka kamu akan dicintai oleh mereka ” (HR.ibnu majah dalam
kitab zuhud ).
Berikut Ini Insyaallah Langkah-Langkah
Untuk Bisa Zuhud Terhadap Dunia
- Mengingat kehidupan di dunia itu hanya sementara, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. DAN KEHIDUPAN DUNIA INI TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU..” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20) Cinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah, misalnya, shalat, saum atau sedekah, dan kalaupun kita tetap melakukannya tapi tetap dikatakan sebagai urusan dunia, jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.
- Perbanyak mengingat kematian, Rasulullah saw bersabda “PERBANYAKLAH MENGINGAT SESUATU YANG MELENYAPKAN SEMUA KELEZATAN, YAITU KEMATIAN!” (HR. Tirmidzi). ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MEMPERDAYAKAN”. (QS Ali Imran [3] : 185)
- Takut akan hari Penghisaban dan Penyaksian anggota tubuh kita. ALLAH MENCIPTAKAN TELINGA, MATA DAN KULIT YANG SELALU MENYERTAI KITA UNTUK MENGAWASI SEMUA GERAK-GERIK KITA DIMANA PUN KITA BERADA. SADARILAH, BAHWA ANGGOTA TUBUH KITA ITU AKAN MELAPORKAN SEMUA AKTIVITAS KITA KEPADA ALLAH PADA HARI PENYAKSIAN NANTI. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : “sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa telah mereka kerjakan” (Q.S. Fushshilat : 20).“kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari penyaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Fushshilat {41} : 22)
- QANAAH (Pernah dibahas dalam tulisan status yang sudah lalu). Qanaah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qana’ah bukan berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak.
- Zikir, merupakan metode yang paling efektif untuk membersihkan hati dan meraih kehadiran Ilahi. Tujuan segenap ibadah ialah mengingat Allah dan hanya dengan terus menerus mengingat Allah (zikir) sajalah yang bisa melahirkan cinta kepada Allah serta menyelamatkan hati dari kecintaan dan keterikatan pada dunia fana ini.
- Kuatnya iman seseorang dan menerapkan muraqabah (menerapkan kesadaran bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita dalam segala keadaan. Bahwa Allah selalu mengetahui apa yang kita rasakan, ucapkan dan kita perbuat) Aakan menghindari seseorang berbuat menghalalkan segala cara utk meraih dunia.
- Pengabdian penuh khidmat, yaitu saat2 beribadah, kita lakukan dengan cara tulus ikhlas sepenuh hati kepada-Nya. Insya Allah, Allah akan menganugerahkan kehidupan yang manis, bersih, bahagia dan baik
Dunia dengan segala
pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang kesuksesan seseorang
memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, NAMUN HAL TERSEBUT JANGAN
SAMPAI MEMBUAT KITA TERJEBAK DAN TERPERANGKAP CINTA DUNIA. INGATLAH KITA HANYA
HIDUP SEMENTARA DI DUNIA INI, SEMUA HARTA DUNIA YANG KITA BANGGAKAN, TIDAK AKAN
KITA BAWA MATI, HANYA AMAL IBADAH, DAN AMAL KEBAIKANLAH YANG AKAN MENEMANI KITA
HINGGA SAMPAI HARI KITA DIBANGKITKAN NANTI. Jadikanlah dunia hanya sebagai
ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti.
Ingatlah selalu, bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa
yang sudah kita lakukan selama kita hidup didunia ini.
7 komentar:
jangan sampai kita termasuk golongan manusia yang hubbud dunia
Ya اَللّهُ golongkan kami sebagai manusia yg tidak terlalu cinta trhdp dunia
aminn ya rob
thanks infonya gan
Šαmpűή... (◦ˆ⌣ˆ◦)
hello bang admin
Hello jg.. siapa nih
Posting Komentar